Rabu, 11 September 2013

Perjalanan Pulang



Ceritanya hampir usai.. Akhirnya..

Pukul 10.00 kurang lebih, kami berpamitan untuk pulang, sambil mengucapkan terima kasih sudah mau direpotkan, pulang dengan senyuman karena misi terselesaikan.

Perjalanan pulang terasa lebih meringankan, hingga sampai di persimpangan jalur bandung dan tasik. awalnya kita mau menelusuri jalur Bandung, sama seperti waktu kami berangkat tapi karena pengen ada cerita yang beda jadi kita milih Jalur Tasik deh, dan ternyata... banyak jalan yang tak terduga, berliak-liuk, berkelok-kelok, jungkir-balik :D, seru. Setelah nyampe tasik mendung yang sejak tadi menggelayut, akhirnya tidak tetahankan dan menumpahkan isinya. Hujan. Sempat istirahat sebentar untuk ngopi dan solat di jalur baru yang akan dibangun, entah sekarang apa namanya jalan itu, yang pasti mungkin dapat mengurai kemacetan saat waktu mudik tiba. ngopi kelar, becanda kelar, poto-poto juga sudah. kami melanjutkan perjalanan.  kalo aku disini sempat tidur sejenak, ngantuk mendera boy. 

lanjut perjalanan hingga Ciamis, disini kami mendapatkan pemandangan yang indah banget dah, Subhanallah .. tapi jalan yang dilalui hmm....begitu adanya. berliak-liuk, berkelok-kelok, jungkir-balik. Lagi-lagi kami memanfaatkan moment untuk berfoto-foto sebagai kenangan kalau kami pernah kemari.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Clm4bwYDXBWlBqurJNXtArmNjNVxQShyphenhyphenLG4jTdyMcLCYrDqi-ef0ES_opwwfi-pE64tn58BhhnourjQ0DBl8z7IDZWfT33I6X7d3DDRkYddwma0ViIINjxfJoKyXTIkAhixqcvrQBIk/s200/viiew.jpg



Berlanjut terus kita masuk ke Daerah Maniis, Cikijing.. disini ban motor bang deri bocor lagi,derita emang ya.. aura Negatif si Jaja kami menyebutnya.



Karena takut kemaleman dijalan kita lanjut perjalanan setelah selesai menambal ban, keluar dari jalanan satu arah tadi, kami dibingungkan oleh percabangan jalan berikutnya, karena hujan yang turun makin lebat, kami salah mengambil jalur, harusnya kami belok ke kiri, hingga salah satu dari kami bertanya, kita ada didaerah mana karena jalan tidak berujung dan yang kami lihat hanya hamparan sawah tersapu hujan. kami semua nyengir kuda, saat melihat plang bertuliskan ciamis, saat tiba disebuah bangunan sekolah dasar. Ya ampun kita salah jalur.kami putar balik dan alam, enggan bersahabat masih memandikan kami dengan air shower alami langsung dari Langit.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggFHd56ZFINzOFR_232UrejlvX_PalUSsCu6002qgSwNqg7ENbJ2OFefM_qQOZzyVKOKnFML0rGA_p0KuICPxjIVlEqMlr0ek55ptiwW8hg9IHwXuEHtZBBpl_Tj0hPRMUjARR-_FSDD4/s200/withMotorbocor.jpg



Hampir magrib kami tiba di Dharma kuningan, tapi ujan belum juga Reda, Dingin banget, jaket yang seadanya tidak bisa menahan angin dan air yang berebut menghempas badan kami. Entah kejadian ini patut disukuri atau tidak, kini giliran ban motor yang saya tumpangi bocor, alhamdulillahnya kami jadi bisa berteduh sejenak dari hujan, tapi kalau diem malah jadi berasa banget dinginnya walau hujannya dah malu-malu turun dari langit. saat itu Deri dan jaja dah lanjut perjalanan pulang, hanya hendy, mahdi, alit, dan saya yang tersisa, ya sudah sambil menghangatkan suasananya poto2 aja. ^_^


Dan akhirnya, Alhamdulillah..

nyampe rumaaah..home sweet home..
semua mampir dan akhirnya kita bisa menikmati lebaran dengan ketupat dan opor buatan mama.



Kisah yang Panjang dan akan kami ingat untuk cerita anak cucu kami nanti, berburu tanda tangan disaat Lebaran



Theme song "Perjalanan ini ..." by Ebiet G Ade

selesai**

Lebaran Haji 2011 Part 3



Alhamdulillah, Berhasil..

Dapet ttd pembimbing kerja praktek dari Instansi itu rasa'nya sesuatu banget. Tapi waktunya yang ga tepat. kelar adzan magrib kelar. sekalian ucapan terima kasih pengantar kepergian. Entah ya keliatan atau tidak raut kesedihan dari wajah aku. halah lebay. yang pasti sih ga kayaknya orang kita semua masih bisa becanda-becanda, ketawa ketiwi. padahal didalam hati.. duh kupat dan opor buatan mama di rumah sudah matang belum ya, baru kali ini lebaran di negeri orang. ga da saudara pula. sediiiih duit juga ga bawa banyak. ATM juga ga ada.

Kami rembukan lagi, kami ga mungkin balik malem itu, walau dalam hati berharap.. pulang.. pulang..
Tapi tetap saja urusan belum kelar dengan Dosen Pembimbing, akhirnya kita nginep disana, padahal niatnya, rencananya, planningnya..ga mau lebaran dijalan, ya emang siih ga dijalan tapi dirumah orang .. hahaha..

Malam Lebaran Haji 2011.


walau diajak menikmati malam takbiran sambil menemani anak2nya bermain di timezone bersama teman2, tetap aja perasaan da yang aneh , seharusnya saya dirumah berkumpul dengan mama, bantuin mama, bareng mama. tapi ini.. hakz, harus tetap senyum, dititipi untuk menjaga anaknya. yah, bermain dan bercerita, juga bercanda. Ga lama saya ijin untuk pulang lebih dulu dibanding yang lain. Diem.. ngerasa aneh ada di tempat orang. Butuh waktu untuk sendiri tidak bertemu siapa2. Dan akhirnya nemu tempat, mesen nasi goreng.

Aneh kali ya, waktu itu, Tapi pengen pulang, pengen lebaran di rumah aja, dah cukup ketawa-ketawanya. Yang saya pesan pun, jadi bersamaan dengan tidak tertahannya air dimata saya. untung ada tisu. Bilang aja kelilipan, dan kebetulan hanya ada saya yang makan nasgor ditempat. Ga tau kenapa pengen nangis aja, pokoknya judulnya sedih.


Lebaran kali ini,tanpa keluarga, tanpa ketupat, tanpa opor :)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiZabdA4NnE3sprz_m4Wafj9NJfRk6OYfW5G-hbFUOn-NV0jjL3643JdEKUWwheUZhO66FV9XE_DdHpSXBrqjuRXBqmUwR3DgFy1pHGv9vYCjF2DaHqENt-gTb3fMN5JfwxCmYEVLTO9A/s200/bo2.jpg

malemnya kita begadang, rencananya mau pulang pagi jam 2.30 lagi, tapi karena efek begadang jam segitu kami baru pada tidur, dan alhasil hanya saya yang bisa mengikuti solat ied yang lain masih pada tidur terlelap. mungkin masih lelah. dan juga persiapan diri perjalanan balik esok paginya. kan aku hanya numpang ngebonceng ga bawa motor. hehehe..

Pulang Ied cuma beberapa teman ku yang sudah terbangun 2 orang masih sibuk di dunia mimpi :D nunggu sambil bincang2 dan becandaan lagi, malah diajakin buat lebaran di rumah Dosen kami seharian lagi, Terima kasih sudah waktunya kami untuk kembali ke rumah.

bersambung**

Lebaran Haji 2011 Part 2



Lanjutan kisah kemaren, kalau yang lain lebaran haji itu biasanya berburu kambing untuk di qurban, dilebaran haji 2011 saat itu kami berlima malah punya misi buat ke kota garut. kotanya sih bener tempatnya domba-domba berada yah, tapi yang kami buru bukan dombanya, bukan juga dodol'nya, kami berburu tanda tangan. what?? tanda tangan? yups tanda tangan dari dosen pembimbing kami, juga pembimbing ditempat kerja praktek saya dan beberapa teman saya yang kebetulan juga tinggal disana.

Kemaren, cerita saya berakhir di Pom Bensin Nagrek, tempat istirahat kesekian buat kami, sekalian sarapan Roti yang kami beli di tengah perjalanan. Kami mulai kembali perjalanan, karena hari semakin siang. Entah ada angin apa, saya yang saat itu berada dibelakang motor bang deri, melihat keganjalan pada ban motor'nya (lagi). Ternyata benar saja, Ban motor milik Deri kembali BOCOR, hoho.. istirahat lagi dah buat ngopi sejenak. Baru saja sarapan pagi di nagrek, sekarang waktunya ngopi sambil nunggu ban motor bang deri kelar diganti.

Kembali kami bergerak menuju kabupaten Garut sampai juga di Bagendit dah hampir sampai tujuan, kami menghubungi dosen yang bersangkutan dan siap menuju rumah'nya, kita langsung menuju TeKaPe, eh si Deri ma Jaja kembali kebablasan mpe lewatin bagendit ,, ckckck,, dan dijemput lah oleh alit yang lain menunggu.

Dateng-dateng tanpa banyak basa-basi kita langsung ngeluarin perlengkapan dan laporan kita tapi ternyata...

enk..
... ink..
... ... enk ..

ternyata eh ternyata yang kita bawa salah, dan harus print ulang, udah gitu susah nyari kertas yang dibutuhkan standart laporan lagi, abang penjaga warnetnya sih bilang mau ngebantu nyari kertas yang dibutuhkan, tapi hingga dhuhur berlalu pun belum dateng juga yang beli kertas, sampe kami bisa bikin mie rebus dulu, numpang bikin di warung sebelah warnet, sambil becanda'in kebodohan kami yang pada saat berangkat dari cirebon merasa sudah mempersiapkan semuanya dengan "rapi".

Pembimbing Kape kami yang berkunjung untuk menandatangani beberapa dokumen yang kami bawa tidak bisa menunggu lama dan harus segera kembali pergi. Ah tentu saja mempersiap diri dan keluarga untuk lebaran esok. sediiiih pisaaan euy,, dapet kabar seperti itu, tapi ya mau gimana lagi, memang kesalahan ada pada kami, dokumen yang seharusnya sudah bisa ditanda tangani, masih menunggu untuk di print. Kertas datang, pulang lah sudah pembimbing kerja ditempat kami PKL. dah mana Print disana mahal lagi maklum di warnet. :'(. kecewa iya, dapat dipastikan lebaran kami dijalan.

selesai print, kembali ke rumah dosen pembimbing laporan kami dari kampus. Melihat perjuangan kami, mungkin beliau iba. hehehe dan mengajak kami menyusul Pa Dani ke Garut ( Pembimbing Kerja Praktek dari Instansi), adzan Ashar kita menuju Garut Kota, dan sekarang giliran saya dan a hendy yang nyasar ke negeri barantah.. perasaan jalanannya hanya lurus saja, lewati jembatan sudah sampai rumahnya, tapi kami tak kunjung menemukan tempat yang familiar, hingga tiba di bunderan garut. Bertanya Ramayana baru. malah tiba disebuah pasar, terminal... hahaha.. saya tersesat, kembali ditelpon karena tinggal 2 orang yang tersisa belum sampai ke tujuan. ya sudahlah pengalaman ka Kota Garut.

Takbir tanda lebaran pun sudah berkumandang ditiap masjid, syediiih ga bisa ngumpul ma keluarga euy, biasanya lagi masak-masak niii, sekarang lagi berburu ttd, setelah nyasar  ke Terminal dan Pasar Garut, tanya sana-sini akhirnya kami bisa ke Guntur (nama daerah di Garut), alhmdulillah .. sampai disana ga lama kemudian Pa Dani dateng dan menanyakan dokumen kami yang mau di tandatangani :).smile.

Berhasil.. BerHasil..

bersambung **

Selasa, 10 September 2013

Berburu Ttd saat Mudik Haji 2011 Part 1

Berawal dari kemalasan kami menyelesaikan tugas Kerja Praktek , ost. lagu Ebiet G Ade "Perjalanan ini" jadi theme song perjalanan kami berburu tanda tangan dosen untuk peresmian laporan kami yang harus segera terdaftar, jika kami ingin melanjutkan ke perjalanan ke tahap perkuliahan berikutnya.


Bersama ke 5 teman ku Hendy, Jaja, Deri, Alit dan Mahdi yang nekat pergi ke Garut karena dikejar deadline Laporan Kerja Praktek (KaPe) yang harus segera di ttd oleh dosen pembimbing yang pada saat dibutuhkan tidak bisa hadir di kampus, dan karena kelalaian kita yang cuek aja pada saat Beliau ada di Kampus. hehehe..

Mungkin karena sudah nasib kita harus menyusul kesana, jadi mau tak mau memang kita harus menyusul kesana, walau dengan banyak pertimbangan, dan banyak juga teman seperjuangan yang mengundurkan diri untuk tidak ikut berburu, dari mulai 14 orang yang terdaftar akan berangkat ke garut, ternyata tinggal kami berlima yang siap berangkat sebagai "Pahlawan kesiangan" sebenarnya tidak siap juga bolak-balik ke garut dalam satu hari tapi itu harus kami lakukan karena kita ga mau malem lebaran di jalan, rencanapun disusun dengan sangat rapi, serapi-rapinya. 

Berbekal motor, uang, dan perlengkapan yang seadanya kami berangkat pagi-pagi buta dari kota kami. saat itu masih pukul 2.30 wib, hujan pun masih menyapa mengantar kepergian kami ke kota dodol itu. perjalanan dimulai dengan membaca Bismillah... tentu saja, kami memohon kepada Allah agar diberi keselamatan sepanjang perjalanan kami dari mulai berangkat hingga pulang. entah firasat atau apa, belum juga kami keluar dari Kabupaten Cirebon, salah satu motor yang deri dan jaja tumpangi, pecah ban, kami mencari-cari tukang tambal tambal ban yang kira-kira sudah buka dipagi yang sebuta ini. lama berjalan si tukang tambal ban ga muncul2  hingga adzan subuh, ya dah sekalian deh nyari sarapan dan masjid, ini jadi tempat istirahat kami yang pertama di Cijelag Majalengka. akhir'nya ada seorang kenek elf, yang memberi tahu bahwa disekitar perempatan tak jauh dari kami berada ada tukang tambal ban 24 jam. Alhamdulillah.

Lanjut perjalanan, alhamdulillah lancar hingga cadas pangeran, walau di dera ngantuk yang amat sangat karena kami semua belum tidur untuk menyiapkan perjalanan ini, eh ketika sampai di parakanmuncang, salah satu temen kita ada yang ngilang dan ngabur sampai tanjung sari, hehehe nunggu lagi lah kami disana, dan kedua kalinya kami beristirahat, salah satu teman kami menyusul dan yang lain sibuk poto2 deh.


Sesampainya di nagrek, kami mengisi bensin sekalian sarapan pagi ada beberapa roti yang kita beli di Sumedang, jauh ya beli roti aja nyampe sumedang. hahaha gara-gara ke 6 orang dari kami , memang tidak ada yang membawa makanan ataupun minuman, cuman modal motor ma laporan kape doank serta tekad yang kuat supaya bisa sampai, bener-bener dah...udah gitu jalanan juga ramai karena esok hari mau lebaran Haji, kita malah salah mudik ke kota orang, dan dari kami yang ikut pun, tidak ada seorangpun yang punya saudara di Garut, pokoknya niatnya langsung PULANG HARI ITU JUGA !!

Bersambung **.

Selasa, 03 September 2013

Telephone

Ayah menelpon??..
eh, apakah itu benar suara ayah? jadi kurang yakin, karena memang sudah lama sekali aku tidak mendengar suaranya. kangen ayah. sebenernya beberapa tahun yang lalu aku sempet bertukar no. telepon dengan beliau. Bahkan waktu aku tinggal di Bogor pun kami bergantian berkunjung. aku berkunjung ke kontrakannya di jaktim. dan beliau berkunjung ke kotsan aku di bogor. Berapa jarak dan waktu yang aku tempuh saat itu tidak menjadi masalah demi untuk ketemu ayah tercinta. walau disana hanya mendengar curhatan ibu tiri ku tentang ayah. yah.. aku bilang saja, kenapa ibu mau dengan ayah, kan sudah tahu ayah memang begitu.
Ibu hanya tersenyum, 
" kan kasian pieh.. sudah sama-sama tua, sudah tidak ada yang ngurus nanti kalo bukan kita sendiri"
hhmm... iya juga sih, ibu tiri ku punya 3 atau 4 orang aku lupa, semuanya tidak tinggal dalam satu rumah. Anaknya yang pertama adalah anak perempuan sudah ikut bersama suami'nya dan memiliki anak. Walau rumahnya dekat dengan kontrakan Ibu'nya tapi tetap saja tidak memonitoring satu hari penuh untuk kebutuhan orang tuanya karena sudah memiliki keluarga sendiri. Mungkin nanti aku begitu. Tinggal bersama suami, yang nanti akan menjadi imam ku. Tapi aku ingin membawa mama juara No.1 di Dunia bersamaku, Aku ingin membawa beliau, agar selalu dekat dengan ku. Aku sudah berjanji untuk selalu membahagiakannya.

Yah, kembali dengan ingatan tentang telepon itu. aku bingung. Ayah ku bukan ya?? tapi entah kenapa aku yakin itu ayah, walau aku tidak begitu hapal dengan No.nya tapi aku ingat Operator yang ayah ku pakai. Suaranya, walau aku tidak hapal, dan hanya berucap " Masih kenal dengan suara ini?" dengan logat jawanya 
"Masih inget ga?" aku jawab dengan ketus tentu saja tidak, aku memang paling tidak suka dengan telepon iseng. apa susahnya menyebutkan nama kalau memang penting, dan ingin bicara, bukan main tebak-tebakan bertanya nama. tapi teman ku yang berlogat jawa hanya beberapa, dan mereka selalu langsung menyebut nama jika tau nada suaraku, sedang tidak ingin becanda. tapi yang ini. Teleponnya langsung ditutup. Heran siapa. aku langsung bertanya-tanya sendiri. mungkin Ayah.

Aku langsung memberi kabar kepada 2 teman ku, yang tahu kisah tentang ayah ku itu. aku sms "Ayah ku telepon donk, tp cuma blg, msh inget ga" tidak ada yang penting memang. Tapi aku ingin berbagi kisah ini. Ini penting buat aku, karena Ini artinya sebenarnya Ayah ku masih ingat dengan ku. Artinya ayah masih menyimpan no. telepon ku. Artinya sebenarnya ayah juga menyimpan rindu kepada ku. tapi salah satu teman ku menepis keyakinan ku. "Yakin itu suara bapak kamu?" hakz.. ga yakin juga sih, orang cuma bentaar doank ngomongnya. Tapi... aku masih sibuk meyakinkan diri. Aku ingin menelepon ulang no.itu dan bertanya siapa sebenarnya orang ini. tapi nyali ku tidak terlalu besar untuk melakukannya. ahh.. mending aku tidur saja.

Paginya aku masih penasaran dengan suara itu. Bangun tidur, aku langsung sms No. yang beberapa kali missed call dan baru aku angkat sekali dan bicara hanya dengan beberapa patah kata itu. 
"Ini bapak?" tulis ku di sms, dan langsung aku kirim. beberapa saat kemudian langsung dapet balesan.
"Nopi ana ning endi jawa?" ( Nopi da dimana, jawa ?)  tuh kan bener... itu Ayah, batin ku berucap langsung aku balas. " v da di rmh Pa, kemaren baru balik dari jawa" .. mungkin Ayah juga lagi da di jawa, dan mungkin Ayah ingin menengok ku, seperti yang pernah ayah lakukan dulu 7 tahun yang lalu. lagi-lagi banyak kemungkinan-kemungkinan yang aku buat. Sungguh menyesal kenapa aku balik terlalu cepat. Harusnya aku menunggu sehari lagi. mungkin saja bisa bertemu. namun sayang sms aku kali ini tidak dibalas hingga sekarang.

Hingga saat ini aku masih penasaran. Gampang aja sih untuk tahu jawabannya siapa dia ya telpon aja. Tapi ya... aku tidak berani. tidak terlalu berani untuk menghubunginya, untuk meneleponnya, untuk meng-sms'nya. terlalu takut. Terlalu gengsi, kenapa bukan beliau yang menghubungi aku kalau memang kangen. kenapa ga telpon aku, toh ternyata masih nyimpen no. aku. atau Beliau sama seperti aku, terlalu takut, terlalu gengsi masa Orang tua dulu yang menghubungi anaknya. dan aku sibuk dengan pikiran aku. Orang tua kok ga peduli ma anaknya, dan dari kami berdua tidak ada yang berani untuk memulai duluan. padahal "mungkin" ingin tahu dari kabar masing-masing dari kami. padahal "mungkin" ingin berbagi cerita seperti keluarga lain. padahal "mungkin" sama-sama menyimpan rindu yang amat besar.

Ya sudah lah. diantara kami memang tidak ada yang berani memulai, setidaknya aku tahu, kalau beliau baik-baik saja, dan beliau juga masih mengingat ku. aku senang. dengan tahu akan hal itu. biar kami sama-sama menyimpan rasa ini. I love u Papah


Selasa, 06 Agustus 2013

Pieces

I tried to be perfect
But nothing was worth it
I don’t believe it makes me real
I thought it’d be easy
But no one believes me
I meant all the things I said

If you believe it’s in my soul
I’d say all the words that I know
Just to see if it would show
That I’m trying to let you know
That I’m better off on my own

This place is so empty
My thoughts are so tempting
I don’t know how it got so bad
Sometimes it’s so crazy
That nothing can save me
But it’s the only thing that I have

If you believe it’s in my soul
I’d say all the words that I know
Just to see if it would show
That I’m trying to let you know
That I’m better off on my own

On my own

I tried to be perfect
It just wasn’t worth it
Nothing could ever be so wrong
It’s hard to believe me
It never gets easy
I guess I knew that all along

If you believe it’s in my soul
I’d say all the words that I know
Just to see if it would show
That I’m trying to let you know
That I’m better off on my own

Tradisi Mudik Asyiik..

Alhamdulillah, tidak terasa sudah masuk hari ke Ramadhan hampir berakhir. 2 hari lagi menuju hari kemenangan, tapi saya masih masuk kerja, hari ini terakhir. Pekerjaan dah kelar, minta ijin setengah hari ga diijinin padahal kan aku mau mudiiiik :D.., sekarang tinggal nunggu waktu pulang. berasa lamaaa pake banget, hehehe..

mau critaa..
tiap lebaran, moment yang aku suka itu saat mudik ke rumah mbah. bersyukur aku masih punya kampung halaman. ga tau kenapa ya, jadi moment yang ga boleh dilewatkan. mau dimana aja harus pulang ketemu mbah, walau itu ga sama mamah mudiknya. tetep harus pulang. walau deket mudiknya pun. tetep pulang. selalu nyaman pulang ke rumah mbah. sampe pada heran kenapa sih keukeuh banget pengen mudik, suka disindir ma sepupu aku kalo disana ada kecengan masa kecil aku.hahaha.. memang ada.tapi bukan itu alasanya, yaah.. mungkin alasan diurutan kesekian :D .. tapi yang pasti feel like home. ^_^

Aku suka perjalanan pulang ke rumah mbah, walau jauh dari keramaian pusat kota. hanya merasa nyaman kalau dah dirumah. berasa jadi kecil lagi. walau dulu saat pernah pindah sekolah disana selama 2 taun. Awalnya ngerasa jadi anak yang gimanaaa.. gitu. Dah pake bahasa sehari2nya bahasa jawa yang ngapak. tapi mbah aku ga maksain aku buat belajar mengerti bahasa mbah. Mbah yang beradaptasi dengan aku menggunakan bahasa Indonesia. walau kadang suka campur-campur gitu bahasanya. pernah tuh waktu itu mbah lagi nyari lauk buat aku makan. mbah nanya 

"nop, tahu'nya mau pake duduh tidak?"
aku langsung menggeleng pasti, karena aku ga tau makanan seperti apa itu duduh, aku jawab
"mau sama tahu ma kuahnya aja, mbah" 
eh kumpulan mbah2 yang ada disana malah ngetawain, katanya duduh itu ya kuah.. diih ya aku kan ga tau, aku jadi ikutan ketawa aja. kan mbah tadi bilangnya duduh. 

hmm.. aku suka moment mudik karena aku bisa bersama mama, bisa dekat dengan mama, tidur dipangkuan mama. hehehe aku kan suka mabok kendaraan tuuuh.. jadi suka siap2 minum obat anti mabok yang bikin tidur diperjalanan. kalo di bus yah.. aku seneng bisa curcol ma mama. ini jarang terjadi. karena biasanya kita sibuk sendiri. jarang da waktu bersama. kami juga punya ritual mampir ke tempat baso langganan, tiap pulang ke mbah ya, walau itu bukan mudik lebaran. kayak mudik pas libur sekolah gitu. 

kok saya jadi ga tau pasti ya kenapa saya suka mudik. hmm.. dulu waktu di tinggal dirumah mbah, hal yang paling ditunggu2 ya saat bisa berkunjung bertemu mama di kota tetangga. sekolah libur pun langsung menyusun rencana untuk pergi kesana. walau ustadz aku bilang ngaji'nya ga libur. tetep aja aku mau ketemu mama atau menunggu mama datang menjemput dengan berbagai barang bawaannya.

Tapi sekarang giliran jauh ma mbah, aku malah selalu ingin pulang ke mbah. kangen suasananya. kangen dimarahin mbah, kangen juga ma ponakan2 aku yang selalu menanyakan " mba kapan pulang?" hahaha..
berasa dibutuhin. kangen...padahal kalo ada aku, mereka selalu direpotin loh, entah disuruh beli apa, nganter kemana, tapi mereka mau aja nemenin. mau aja ngebantuin. malah ngajakin. karena tiap pulang biasanya aku musti mampir ke tempat wisata di daerah mbah, dengan jalan kaki naik ngunung lewati lembah, pernah juga ngitarin danau pake perahu. berburu matahari terbit. seru bermain dengan mereka. walau kadang si inu. keponakan aku yang paling kecil yang paling bawel and cengeng. suka ngeselin juga, tapi kalah egoisnya ma aku. hahaha... maklum ga biasa berbagi. salut ma hanif kakak'nya yang sabar banget ngadepin inu. kalo aku jadi kakaknya dah berantem aja kayaknya. walau aku dah segede ini juga. hahhahaha

Pokoknya selalu seru mudik itu rame dijalan yang padat merayap kendaraan dengan tujuan sama "pulang kampung", melihat orang2 dengan wajah letih namun penuh pengharapan untuk sampai ke kampung halaman.  Oh hanya lebaran yang mampu membuat orang2 ini tergerak untuk menempuh perjalanan jauh. hanya untuk berkumpul bersama keluarga. apalagi buat para perantau, ga ada pun pasti diada-adain. 

Dan di moment ini juga aku bisa melihat kebahagiaan diraut wajah mbah , kesempatan yang Allah berikan untuk dapat berkumpul bersama anak2 kebanggaannya, mantu-mantu'nya, cucu-cucu, serta cicit2nya dalam satu rumah, dan satu suasana. Lebaran. 

Happy lebaran 1434 H